Abjad Ilm Huroof Rahasia Huruf BA
BA - HURUF ARAB
Huruf Arab Ba ( ) setara dengan huruf 'B' dalam abjad Inggris.
Itu adalah huruf kedua dalam bahasa Arab.
Ba dalam numerology Arab yang dikenal dengan Abjad, mempunyai nilai 2.
Rahasia Bahr Qudra Samudera Kekuatan
Ba Seen Meem Bism
Artikel ini adalah tentang makna spiritual dari huruf Ba.
PERKENALAN HURUF BA
Dalam Risalah pertama yang diterima Nabi Muhammad dari Allah melalui Jibril ( ) adalah
"Bacalah: Dengan nama Tuhan/Rabb mu..."
[Quran: Al Alaq Surat 96]
Baca apa? Baca Bismi Rabbik.
Ayat itu menunjuk pada huruf Ba ( ).
Baca : Ba ( ), Seen ( ), Meem ( ), Bismi. { Ba adalah Bahr Qudra, Seen adalah Ya-
Seen, Meem adalah Muhammad = melalui Sayedena Muhammad masuk kepada Jantung
(Qalbu) Nya yang bernama Ya-Seen untuk masuk kembali ke Bahr Qudra}.
Huruf Ba adalah huruf pertama dalam ayat Bismillah, yang ditunjukkan pada bagian atas
halaman ini. Bismillah adalah ayat pertama dalam al Quran. Semua Surat dalam al Quran memulai dengan ayat Bismillah kecuali Surat 9 Tawba.
Mengapa itu dihilangkan di awal Surat 9?
Tingkat ke sembilan adalah untuk kembali kepada Gua mu, sebagaimana Allah sebutkan
dalam Surat al-Kahf, "Ketika kamu berpaling dari mereka dan benda yang mereka sembah selain Allah, masukkan dirimu kedalam Gua: Rabb mu akan melimpahkan Rahmat Nya kepada mu..."
[18:16].
"Gua itu adalah Hadhirat Ilahi. Disini diserukan doa mulia Nabi : 'Ya Allah, Engkaulah tujuan ku dan Kesenangan Mu adalah yang aku cari.' Jantung, ketika dia berputar antara akhir dan awal pemompaannya, keberadaannya pada level Sejatinya Hadhirat Ilahi. Karena Dzat Ilahi itu adalah sumber semua makhluq ciptaan, jantung itu akan menjadi satu dengan setiap ciptaan yang terkecil pun di alam semesta ini. Qalbu yang telah memahami rahasia titik sembilan akan dapat melihat segala
sesuatu, mendengar segala sesuatu, mengetahui segala sesuatu, merasa segala sesuatu, memindai segala sesuatu, 'Sampai Dia akan menjadi telinga yang dengannya dia mendengar, mata yang dengannya dia melihat, lidah yang dengannya dia berbicara, tangan yang dengannya dia menggenggam, dan kaki yang dengannya dia berjalan. Dia akan berbusana Ilahiah, dia hanya perlu mengatakan kepada sesuatu Jadilah! dan itu akan terjadi.'"
MENCARI BISMILLAH
Mengapa mencari Bismillah? Jika Bismillah tidak hilang dari salah satu Surah, tak seorangpun akan mengkaji bersungguh sungguh pada ayat Bismillah. Itu akan terlewatkan oleh setiap pembaca al Quran. Pada awal Surah 9 {rahasia Pintu kepada Haqqiqat 9} pembaca diberi tahu oleh Allah, Lihatlah!, ayat pembuka Bismillah hilang. Pergilah dan carilah ayat Bismillah.
Pembaca begitu terbiasa membaca setiap Surah dalam al Quran dimulai dengan Bismillah.
Kini pembaca perlu dibangunkan. Kedua, dalam semua surah sebelumnya 1 sampai 8 huruf
pertama adalah Alif ( ) or Ya ( ) sebagai berikut:
Surah 1 : Al Fatihah: Al Hamdu Lillahi Rabbil Alameen
Surah 2: Al Baqara: Alif Laam Meem
Surah 3: Al Imran: Alif Laam Meem
Surah 4: An Nisaa: Ya Ay Yuhan Nas Sut Takoo Rabbakum...
Surah 5: Al Maida: Ya Ay Yuhal Lazeena Amanu...
Surah 6: Al Anaam: Al Hamdu Lillahil Lazee....
Surah 7: Al Aaraf: Alif Laam Meem Saad
Surah 8: Al Anfal: Yas Aloo Naka Aanil Anfaal...
Surah 9: At Tawba: Baraa atum Min Allahi Wa Rasoolih
{Semua ciptaan dalam angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9 1-8 mendukung Singgasana (Arsy) dan 9 Duduk
padanya.}
SEBAGAI GANTINYA MENDAPATI BA
Surah 9 tidak dimulai dengan ayat Bismillah. Itu tidak dimulai dengan huruf Alif ( ). Itu tidak dimulai dengan huruf Ya ( ). Surah 9 dimulai dengan huruf Ba ( ).
Yang lagi lagi memberi tahu pembaca Perhatikan !, Bismillah hilang (dari Surat 9 ini) dan ayat pertama Surah ini dimulai dengan huruf Ba.
Jika itu tidak berarti apapun, maka perhatikan nama nama dari 9 surah pertama. Hanya terdapat dua surah dalam sembilan surah pertama dengan huruf Ba di dalam namanya.
Mereka itu adalah surah 2 dan 9.
Surah 9 adalah surah kedua yang memiliki huruf Ba dalam namanya.
Kata kedua dapat diterjemahkan sebagai angka 2 yang adalah nilai huruf Ba.
Mengapa Surah 9? Mengapa bukan Surah 2 yang disebut Baqara, yang satu satunya
surah dari 9 surah pertama yang namanya diawali dengan huruf Ba?,
Mengapa bukan surah 90 yang disebut Al Balad?
Jika kita memperhatikan sistem angka kita,
Angka angka itu adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Maka kita perlu mengulang angka angka itu lagi untuk menjadi 10 (puluhan), 100
(ratusan), 1000 (ribuan).
Misalnya, untuk membuat angka 10, kita memerlukan untuk memilih 1 dan 0 dari deretan digit tunggal.
Maka, angka 9 adalah angka digit tunggal terakhir. Sistem per-angka-an normal adalah tak terbatas.
Kita mendengar orang berbicara tentang ratusan, ribuan, jutaan, milyaran, dan
seterusnya. Tidak terdapat "satu angka besar " yang dapat disebut sebagai angka terakhir yang setelah itu tidak ada lagi angka lain.
Dari sinilah angka 9 digunakan sebagai digit terakhir, tanpa ulangan, menjadi masuk
akal.
Surah Tawba dapat saja ditaruh di posisi manapun dari satu sampai delapan di dalam al Quran selain pada posisi ke sembilan. Namun itu tidak demikian. Itu ditaruh di posisi ke sembilan. Mengapa?
Surah pertama adalah sebuah doa untuk mohon petunjuk dari Allah. Surah kedua dan ketiga adalah petunjuk dari Allah. Mereka berdua diawali dengan Alif Laam Meem .
Alif ( ) – Percaya akan Allah, Laam ( ) – katakan La ilaha ill Allah dan Meem ( ) -
Muhammadur Rasul Allah.
Surah 4 sampai 8 adalah petunjuk lanjutan dan nutrisi jiwa.
Kemudian surah 9 adalah sebuah peringatan { Pemilik Safa’at Lestari Muhammad RasulAllah ,Ciptaan yang dimuliakan Malik Hayat Malik Dunya} .
Itu seperti penciptaan seorang manusia. Diperlukan sembilan bulan untuk pembentukan. Setelah sembilan bulan sang jabang bayi harus meninggalkan kenyamanan rahim ibunya dan menghadapi dunia. Bayi itu mulai belajar dari saat itu seterusnya.
Setelah bersaksi mengucapkan Kalimah tanpa sedikitpun keraguan, Allah kemudian memberi isyarat sang pencari untuk memperhatikan huruf Ba. Karena itu hilang dan sebuah isyarat telah diberikan, maka kini carilah itu. Ketika kamu mendapatkannya perhatikanlah. Setelah kamu memahami huruf Ba maka kamu memiliki kunci ke surga.
MAKNA HURUF BA
Karena tidak ada angka setelah 9, itu adalah tahap terakhir. Di dalam setiap pertandingan, atau olah raga, orang umumnya menghormati mereka yang datang terlebih dahulu, kedua atau ketiga. Tak seorangpun yang peduli kepada mereka yang datang ke empat sampai terakhir. Kecuali Allah, Dia memandangi abdi Nya lagi dan lagi, dengan Rahman dan Rahim, Perhatian dan Ampunan. Dia memperlihatkan kepada kita, pada tahap terakhir (yaitu 9 atau surah 9) lihatlah Ba.
Dia telah menciptakan segalal sesuatu dari sebuat noktah atau tetes. { Stuktur Atom dari semua ciptaan hanyalah titik yang berputar }
Titik ciptaan itu dinyatakan atau disimbolkan di bawah huruf Ba.
Dia menciptakan kita dari sebuah noktah (tetes) yang tidak suci (murni). Sembilan dalam numerologi Abjad mewakili huruf Toin ( ). Toin mewakili kesucian, dari sinilah kata Arab Tayyab – yang dieja dalam Arab Toin, Ya dan Ba ( ).
Huruf Arabic Ya mewakili ilmu.
Allah telah mengajari kita bagaimana mensucikan diri kita sendiri. Allah mengajari Adam (setiap manusia) segala nama, yang adalah yang dimaksud dengan Hadits:
Setiap Utusan Allah mengatakan, "Setiap anak yang dilahirkan dia dilahirkan dengan sebuah iman yang benar (seorang Muslim) namun orang tuanyalah yang mengubahnya menjadi Judaism atau Khristianity....
[Sahih Bukhari]
Allah telah mengirimkan al Quran dan Utusan Nya ( ) sebagai pemberi peringatan untuk
memperlihatkan abdi Nya bagaimana untuk mensucikan diri mereka sendiri. Secara fisik kita tidak pernah dapat menjadi suci betapapun kita membasuh dan menggosok diri kita sendiri. Tetapi kita harus mencoba mensucikan diri kita sendiri sebaik baiknya yang dapat kita lakukan. Halangan terbesar dalam mensucikan diri kita terletak pada tetes terakhir air seni kita. Kita harus membersihkan diri kita sendiri (dengan petunjuk Allah) bebas dari tetes terakhir itu, atau apapun yang kamu ingin menyebutnya. Ini disebutkan di dalam al Quran:
4 Dan jagalah pakaian mu bersih dari noda
[al Quran: Al Muddassir Surah 74]
NILAI NUMERIK HURUF BA
Segala sesuatu dalam Islam memiliki makna lahir biasa dan sebuah makna-dalam (spiritual). Kedua makna itu berlaku, namun kebanyakan Muslims hanya menyadari makna lahirnya saja.
Makna spiritual ayat 4 Surah 74 adalah:
11 Ingatlah Dia menyelimuti kalian dengan semacam rasa ngantuk dari Diri Nya agar kalian merasa tenang dan Dia membuat hujan turun kepada kalian dari langit (syurga/jannah) untuk dengannya membersihkan dirimu untuk membuang darimu noda Syaitan untuk memperkuat qalbumu dan untuk menanamkan kakimu kuat kuat dengan itu.
[Quran: Al-Anfal Surah 8]
14 Sesungguhnya! namun di qalbu mereka terdapat noda dari (keburukan) yang mereka perbuat!
[Quran: Al Mutaffiffeen Surah 83]
Ketika kita mencoba membuang tetes terakhir air seni secara lahirnya, di dalam (batin) kita membuang noda Syaitan dari qalbu kita. { Apabila kamu memperhatikan tentang apa yang orang tidak tahu atau lihat, maka kamu mencapai bagusnya spiritual Ihklas}
Maka kita dapat melakukan Wudhu.
Sisi spiritual Wudu dijelaskan oleh wali termashur Ali bin Usman al Hujwiri (semoga barokah Allah baginya). Ali bin Usman (juga dikenal sebagai Datta Ganj Baksh) dikirim ke India oleh Mursidnya dan dia tinggal di Lahore (kini Pakistan) sampai napas terakhirnya¸ yang tercatat pada 1064-5 (456 Hijriyah) atau 1071-2 (464 H). Dia mengislamkan tak terhitung banyaknya orang Hindu. Dia telah menulis di dalam bukunya Kashf Al Mahjub dalam bab tentang Pensucian:
Pensucian lahir dan pensucian batin harus terjadi bersamaan.
Ketika seorang membasuh tangannya, dia harus membasuh qalbunya bersih dari
keduniaan.
Ketika dia memasukkan air ke dalam mulutnya, dia harus mensucikan mulutnya dari
menyebut selain Allah.
Ketika dia membasuh mukanya, dia harus berbalik dari semua hal yang keseharian dan
menghadap kepada Allah.
Ketika dia mengusap kepalanya, dia harus menyerahkan urusannya kepada Allah.
Ketika membasuh kakinya, dia tidak boleh membentuk niat untuk berpihak kepada
apapun kecuali sesuai dengan Perintah Allah.
Maka dia akan disucikan dua kali.
Perhatikan kita sedang membicarakan tentang Ba atau 2, atau lahiriah dan batiniah.
Kesucian lahiriah tidak berguna tanpa kesucian batiniah. Mereka berdua harus disatukan untuk mencapai kesucian sejati. Ini dicapai bila qalbu dan pikiran tersucikan dari semua pikiran dan keinginan buruk (sataniah) dengan menjaga agar Allah selalu dalam pikiran. Ketahuilah bahwa Allah melihat setiap tindakan kita, dan Allah mendengar setiap kata kata kita dan Allah mengetahui setiap pikiran kita. Jika kita dapat mempertahankan tahap itu, selalu sadar akan Hadhirat Allah, kita akan tersingkir dari dosa. Setelah mensucikan baju lahir dan batin kita, barulah kita bisa mendekati Allah.
Dia kemudian menaikkan kita di atas para malaikat dan membuat mereka bersujud kepada Adam.
Maka Tayyab adalah {Sayedena TaHa al-Tahir}
Toin ( ) untuk - pensucian,
Ya ( ) untuk – dengan pengetahuan kita selalu dalam Hadhirat Allah,
Ba ( ) untuk – noktah atau tetes atau qalbu.
284 Untuk Allah milik semua yang berada di langit dan di bumi. Apakah kamu
memperlihatkan apa yang ada dalam pikiran kamu atau menyembunyikannya .Allah minta kamu mempertanggung jawabkannya. Dia mengampunkan siapapun yang Dia kehendaki dan
menghukum siapapun yang Dia kehendaki. Allah memiliki kuasa atas segala sesuatu.
[Quran: Al Baqara Surah 2]
NILAI NUMERIK TERSEMBUNYI BA
Memandang kepada huruf Ba dengan cara lain. Jika kita menulis huruf itu sebagaimana kita membacanya, itu tertulis .
Ba, Alif dan Hamza .
Maka nilai numeriknya menjadi ( Ba = 2, Alif = 1, Hamza = 1) 1+1+2 = 4.
Memandang kepada ayat Bismillah, terdapat 3 Meems dari BisM Allah Ar RahMan Ar
RaheeM.
Allah merubah noktah pada Ba atau tetes menjadi sebuah makhluq dengan 3 elemen,
Bumi, Api dan Air.
Setelah kelahiran bayi yang baru lahir jika ditetapkan untuk hidup diberi Napas Allah yang diwakili oleh huruf Ha ( ) dari nama AllaH dalam ayat Bismillah. Itu menambahkan elemen ke empat Udara.
Dengan elemen terakhir itu Allah menyelesaikan penciptaan. Jika bayi yang baru lahir itu tidak ditetapkan (ditakdirkan) untuk hidup, maka elemen ke empat itu ditahan. Begitu juga pada saat kematian, Allah membuang elemen ke empat dari seorang makhluq melalui malaikat Azraeel ( ).
156 Yang mengatakan ketika dilanda musibah: "Kami milik Allah dan kepada Nya kami kembali."
[al Quran: Al Baqara Surah 2]
Bismillah terdiri atas 19 huruf { Al Quran berisi 114 (= 6x19) Surah,
kedalam dengan 30 Juz kedalam 7 ayat Fatiha kedalam 19 huruf
Bismillah kedalam BA}
1-9 semua ciptaan dalam 1 sampai dengan 9 Allah menunjukkan Kode Bi-Nair pertama.
Yang mewakili 1 Pencipta yang menciptakan seorang manusia dalam 9 bulan dan suara pertama yang harusnya diterima bayi yang baru lahir itu adalah Adzan. Ini memberi keterangan pendatang baru itu:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar)
Allahu Akbar, Allahu Akbar,
Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya bersaksi tiada sesembahan kecuali Allah,
Saya bersaksi Muhammad adalah Utusan Allah,
Saya bersaksi Muhammad adalah Utusan Allah,
Datanglah kepada shalat, Datanglah kepada shalat,
Datanglah kepada kebaikan, Datanglah kepada kebaikan,
Allahu Akbar, Allahu Akbar
La ilaha ill Allah (Tiada sesembahan kecuali Allah)
Memperhatikan Adzan, Allahu Akbar disebutkan sebanyak empat kali awalnya. Ini adalah untuk memberi tahu bayi yang baru dilahirkan bahwa dia telah diciptakan Allah dari empat elemen. Ini sama dengan nilai numerik tersembjunyi dari Ba .
Setelah itu setiap kalimat diulang dua kali yang adalah nilai normal Ba ( ). Pada akhirnya La ilaha ill Allah disebutkan hanya sekali.
Ini untuk menekankan bahwa meskipun kamu, bayi yang baru lahir, diciptakan dari Ba, Pencipta kamu adalah Allah yang SATU.
Adzan itu diserukan ke telinga kanan.
Setelah menyelesaikan Adzan di telinga kanan, itu diucapkan lagi pada telinga kiri. Maka Adzan itu disuarakan dua kali seluruhnya. Ini seimbang dengan ciptaan baru itu dari noktah Ba dan nilai numeriknya.
Noktah dibawah Ba ( ) juga mewakili putaran Utusan sebelum kedatangan Muhammad .
dan Muhammad menjadi penutup para Nabi diwakili diakhir ayat Bismillah dengan huruf
Meem ( ). Ayat Bismillah diberikan kepada setiap Rasul Allah dari Adam ( ) ke Isa ( ). Namun, Bismillah ditarik dari ummat lainnya ketika Rasul Allah mereka meninggalkan mereka (wafat). Akhirnya Bismillah diberikan kepada Muhammad dan ummatnya. Para Muslim adalah satu satunya ummat yang masih mempertahankan ayat ini. Mengapa?
Alasan di belakang ini adalah bahwa Meem diperlukan di akhir ayat ini untuk menyempurnakannya. Setelah Muhammad pintu Utusan Allah telah tertutup. Muhammad sebagai penutup dari lingkaran Utusan Allah. Maka Muhammad dan ummatnya, yaitu para Muslim, adalah penjaga dan pemilik sah dari ayat ini.
PENGGUNAAN YANG DISENGAJA DARI HURUF BA DI DALAM AL QURAN
Marilah kita perhatikan contoh lain dari huruf Ba dari al Quran.
96 Bayt (Rumah) pertama ditetapkan untuk manusia adalah bahwa Bi (dalam) Bakka penuh
MuBaraka (berkah) dan petunjuk untuk semua jenis ciptaan:
97 Di dalam nya terdapat tanda tanda jelas; maqam Ibraheem; barang siapa yang memasukinya mereka mendapatkan keselamatan; (dalam) pergi hajji terdapat sebuah kewajiban manusia terhadap Allah (bagi) mereka yang mampu melakukannya; namun bila siapapun mengingkari iman, Allah teguh kokoh tidak memerlukan yang manapun di antara ciptaan Nya.
[al Quran: Al Imran, Surah 3]
Mengambil contoh Hajj, perjalanan ke Makkah (Mecca), jika ditinjau dari konteks ini mewakili sebuah lingkaran atau noktah. Ka’aba (Sang Kubus) adalah pusatnya, dan manusia membuat Thawwaf, atau berputar mengitari Ka’aba itu. Perhatikan bahwa nama Ka’aba memiliki huruf Ba menjelang akhir.
Namun nama Ka’aba tidak digunakan di dalam ayat tersebut di atas. Karena huruf Ba adalah menjelang akhir dari kata / nama Kaaba,
untuk memperlihatkan huruf Ba Bayt (rumah) pertama digunakan untuk menunjuk
kepada Ka’aba.
Bila itu belum menunjukkan secara jelas maka selanjutnya ditekankan oleh kata pertama sesudah (yang menjelaskan) Bayt.
Pertama apa? Ba pertama! Kata Bayt membawa huruf Ba mengawali kata Bayt atau di
tempat pertama.
Bahkan jika kunci ini juga terlewat, terdapat petunjuk ketiga. Makkah dituliskan sebagai Bakkah.
Huruf Ba ( ) muncul empat kali dalam ayat 96 di atas.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, terdapat empat elemen, Bumi, Api, Air dan Udara
digunakan dalam penciptaan.
Jika kita menempatkan sebuah 0 atau noktah setelah (angka) 4 kita mendapatkan 40 yang adalah nilai numerik dari Meem ( ).
Jika huruf Ba dalam Bakkah digantikan dengan Ma atau Meem, nama kota itu menjadi
Makkah.
Allah tidak menggunakan kata Ka’aba namun kata Bayt sebagai gantinya. Allah tidak
menggunakan kata Makkah namun kata Bakkah sebagai gantinya diawali oleh Bi. Kemudian kata MuBaraka digunakan untuk petunjuk lagi, LIHATLAH! Meem { Galb Muhammadia} telah
digantikan oleh Ba. LIHATLAH ! Meem dan Ba diperlihatkan bersama di sini. Meem sebetulnya bisa digunakan, tetapi itu tidak demikian. Maka, Lihatlah pada Ba!
LIHATLAH LAGI PADA HURUF BA DAN BELAJARLAH
Surah 3 ayat 96 berakhir dengan petunjuk untuk semua jenis ciptaan dan ayat berikutnya, ayat 97 diawali dengan di dalam nya terdapat tanda tanda yang jelas, artinya nampak, bukti, jelas, terang, tak pelak lagi. Apa tanda yang jelas, nampak, bukti, jelas, terang, tak pelak lagi?
Allah memperlihatkan kepada kita pembentukan sebuah Atom sebelum ilmuwan fisika nuklear muncul di panggung (dunia).
Definisi dari sebuah atom:
Sebuah atom terdiri atas partikel (zarah) terkecil yang tak dapat dipecah lagi.Sebagian besar itu terdiri atas ruang kosong. Pada pusat ruang ini terdapat inti yang sangat kecil yang disebut nucleus. Massa itu terkonsentrasi di dalam nucleus itu. Satellite yang disebut elektron berkeliling dalam orbit di sekitar nucleus itu.
Para hajji mengitari Ka’aba adalah sebuah pencitraan visual dari sebuah atom dalam
skala besar.
Ka’aba itu adalah nucleus nya dan manusia yang mengelilinginya adalah elektron nya.
Ahli nuklier Kristen mungkin menyatakan telah menemukan atom ini. Kenyataannya Allah telah memberi tahu kita untuk memperhatikan huruf Ba 1400 tahun yang lalu.
Sayangnya tak seorang sarjana Muslim pun hadir pada titik penemuan atom itu untuk
membuktikan apa yang al Quran ungkapkan adalah Kebenaran.
Kita Muslim selalu mengandalkan pada para Non-Muslims untuk membuktikan Kalimat
Allah adalah Kebenaran.
Saya tahu ayat 96 mengatakan petunjuk bagi semua ciptaan, namun akan lebih
melegakan jika para Muslim menemukan beberapa tanda tanda Allah dalam hari hari dan masa ini. Tidaklah cukup baik untuk hidup dalam kejayaan masa lalu.
Kata operasional nya adalah (masa) lalu. Kebanyakan dari para Muslim saat kini
mengekor di belakang dalam penemuan bidang ilmu dan teknologi.
Bahkan sebagian Muslim memandang ilmu dan teknologi sebagai musuh Islam.
Kelompok terakhir ini sama sekali tersesat.
Seseorang harus mencari perlindungan Allah dari mereka yang tersesat ini, karena
semua ilmu berasal dari Allah apakah itu spiritual atau sains. Kedua duanya ilmu spiritual dan sains bekerja bersama sama.
Namun demikian ada cara lain untuk melihat hal itu. Bismillah, memulai
dengan huruf Ba.
Huruf ini mewakili ciptaan. Allah menciptakan segala sesuatu dari sebuh noktah.
Manusia, hewan, tetumbuhan, mereka semua diciptakan dari noktah atau biji.
Bahkan biji itu sendiri diciptakan dari noktah yang kita sebut atom. Apabila kita terapkan hal ini kepada gas, mineral dan cahaya, itu tetap berlaku.
Bahkan atom jika dipecah pecah lebih lanjut menjadi electron, proton, neutron dan
photon mereka semua bergerak berputar mengitari nucleus, memberi effek (kesan) sebuah
noktah.
Jika kita mengarahkan pandangan kepada matahari, bulan, bumi dan semua planet
lainnya, bahkan mereka ini seperti noktah.
Bahkan lintas putaran (orbit) planet adalah lingkaran, mewakili sebuah notah.
Jadi apapun yang kita lihat dapat diartikan sebagai sebuah bentuk, raga atau bentuk, atau itu dapat dilihat sebagai sekumpulan noktah atau atom yang saling melekatkan diri untuk menghasilkan sebuah pola. Mereka semua memiliki satu hal yang sama. Semua ini, hewan, tetanaman, mineral, sesungguhnya seluruh alam semesta (cosmos) diciptakan oleh Satu Wujud yang adalah Sang Pencipta , Yang tidak diciptakan.
APAKAH NOKTAH ITU BERGERAK SEARAH JARUM JAM ATAU BERLAWANAN
ARAH JARUM JAM ?
Analogi lain dari Tawaf (hajji mengelilingi Kabbah) adalah bahwa Bumi berputar pada
sumbunya dari timur ke barat.
Karena matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerakan ini adalah berlawanan
dengan arah jarum jam.
Begitu juga dengan Tawwaf, mengambil Kaaba sebagai sumbunya. Hajji mengelilingi
Kaaba berlawanan dengan arah jarum jam.
Bumi itu sendiri mengelilingi matahari dalam lintasannya dalam arah berlawanan arah
dengan jarum jam. Terdapat kesempatan lima pupuh-lima puluh, itu adalah betul.
Sama saja, terdapat kesempatan lima puluh – lima puluh, itu adalah salah. Karena
petunjuk itu dari Allah, Tawwaf itu berharmoni sempurna dengan ciptaan Allah : malam dan siang. Tawwaf itu berh armoni sempurna dengan ciptaan Allah : musim (yang diakibatkan letak) matahari.
Kini, jika kita memandang jam dan arloji, gerakan mereka adalah searah jarum jam, yaitu dari kiri ke kanan seperti halnya menulis bahasa Inggris contohnya. Jika sekiranya penemu jam adalah seorang Muslim mungkin kita hari ini akan memiliki jam dengan gerakan dari kanan ke kiri. Yang adalah berlawanan arah jarum jam dengan angka yang juga meningkat dengan arah berlawanan jarum jam. Maka arah berlawanan jarum jam akan menjadi sesuai arah jarum jam.
Maka para penemu jam (yang kita kenal) hari ini dulunya secara di bawah sadar mencoba untuk menguasai waktu dengan merancang jam yang berlawanan dengan perputaran bumi dan orbitnya. Semua ini adalah agar supaya menghindari pertemuan mereka dengan Sang Pencipta mereka. Mereka mengabaikan dua hal. Satu, waktu tidak menunggu manusia. Dua, bahkan bila waktu bergerak mundur, mereka akan tetap bertemu dengan Sang Pencipta mereka. Karena Dia hadir pada saat awal, Dia hadir pada saat kini. Dan Dia akan hadir selalu. Muhammad berkata
: "Allah hadir dan tiada sesuatupun selain Dia ". Dan Ali ibn Talib (ra) menjawab: "Dan Allah adalah kini seperti halnya Dia sebelum ini ".
Yang artinya 'Saat ini adalah sama dengan saat yang itu juga '
Kini setelah kita melihat Tawwaf dalam makrokosmos. Mari kita melihatnya dalam
mikrokosmos.
Setiap atom dari sebuat bentuk, apakah itu manusia, tetanaman, batu dan bahkan benda yang paling keras pun seperti diamond (berlian) dan tungsten sedang melakukan Tawwaf berkesinambungan, siang dan malam, malam dan siang.
Mereka semua memiliki zarah (noktah) yang berputar pada sumbunya.
Penemuan atom adalah kemajuan ilmu pengetahuan dalam masa kita ini.
TEKNOLOGI DITURUNKAN DARI HURUF BA
Kini, mari kita perhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan lihatlah bagaimana itu terkait dengan huruf Ba.
Hampir setiap orang di masa dan zaman sekarang ini telah melihat dan bahkan juga
menggunakan sebuah komputer.
Meskipun para penemu komputer itu tidak menyadari hal ini namun mereka mendasarkan
komputer itu pada huruf Ba yang adalah angka dua.
Komputer itu hanya mengenal dua situasi, sambung atau putus, yang mewakili 1 atau 0
yang disebut sistem/format Binair.
{Al Quran dalam Bismillah = 19 kode Binair untuk ciptaan }
Perhatikan terdapat dua kondisi yang adalah nilai numerik Ba atau sebagaimana para
ilmuwan suka menyebutnya sebagai BI (dua).
0 itu mewakili noktah (titik).
Jika pemakai komputer itu mungkin memasukkan angka dengan sistem sepuluh
/desimal, komputer itu tidak dapat menggunakan (masukan) mereka itu.
Perangkat lunak itu harus mengubah angka desimal ke dalam format binair sebelum
perangkat keras itu dapat membuat perhitungan apapun. Setelah menghitung jawaban binair {Utusan Dhzahir Allah Yang Menghubungkan Sang Pencipta dengan Ciptaan Nya, Tawassul} dari perangkat keras harus dirubah kembali ke dalam sebuah angka desimal oleh perangkat lunak itu untuk memberi makna bagi pengguna komputer itu.
Kemudian kita mencermati al Quran lagi, dan kita diberi tahu Allah:
36 Maha Suci Allah Yang menciptakan berpasangan semua yang diproduksi / dikeluarkan bumi dan juga sebagaimana di antara jenis mereka sendiri dan berbagai hal yang mereka tidak memiliki ilmu.{ 36 for Yaseen}
37 Dan sebuah tanda untuk mereka adalah Malam: Kami menariknya dari Siang dan lihatlah mereka terbenam dalam kegelapan
[Quran: Ya Seen, Surah 36]
1 Demi Malam ketika dia menyembunyikan;
2 Demi Siang ketika dia muncul dalam kegemilangan;
3 Demi penciptaan lelaki dan perempuan
[Quran: Al Lail Surat 92] {92 cermin nya adalah 29 Ilmu ghaib, nama ke 9+2=11 Rasul adalah YaSeen yaitu (ayat) 36 Rahasia Ya Seen adalah Decoder antara Ciptaan dengan Sang Pencipta }
ALLAH SANG ASAL USUL (ORIGINATOR)
Kita diberi tahu tentang dua keadaan malam dan siang, yang dapat disamakan dengan 1
dan 0 atau 0 dan 1 tergantung kepada pilihanmu.
Kata ciptaan digunakan dalam kedua Surah 36 dan 92, untuk menekankan, 2 keadaan itu.
Analogi lain dari dua adalah, satu keadaan adalah keadaan tak tercipta dan keadaan
lainnya adalah keadaan tercipta.
Asma Allah Sang Pencipta dalam kedua kasus adalah al Khaliq.
Dalam keadaan tak tercipta, benda itu adalah dalam bentuk ingatan, atau visi (bayangan).
Kemudian dalam keadaan tercipta benda itu mengambil bentuk fisik dan tampak di dalam dunia.
Namun ciptaan sesungguhnya adalah dalam bentuk Ba. { Sebagaimana Dia memberi
Rahim Perempuan kekuatan Penciptaan Sang Raja (al Malik) harusnya mengawasi }
Allah tidaklah menciptakan secara fisik (dengan tangan). Dia tidak memerlukan itu:
117 Badeeu (Sang Asal Usul) langit dan bumi! Apabila Dia menetapkan sebuah hal, Dia
mengatakan: Jadilah! Dan jadilah itu
[Quran: Al Baqara Surat 2]
MENDAPATKAN BISMILLAH YANG HILANG
Kembali kepada ayat Bismillah. Itu adalah ayat pertama dalam al Quran ketika kita
membuka al Quran pada halaman pertama. Itu ditempatkan pada awal setiap Surah di dalam al Quran kecuali untuk Surat 9.
Bismillah yang hilang itu didapatkan dalam Surah 27 yang disebut Al Naml dalam ayat
30{Lam=30 mewakili Mulk atau Kerajaan }. Bila kita mempertambahkan angka Surah itu 2+7 = 9.
Jadi, itu disengaja dibuang dari Surat 9. Kini soalnya adalah, Mengapa ayat 30 yang
dalam bentuk angka tunggal adalah 3 (=3 +0) dan bukan ayat 20 yang akan menunjuk kembali ke Ba atau 2? {30 Allah memperlihatkan Raja Ciptaan yaitu Yang dikaruniai Kekuasaan adalah Pemilik Bismillah, Nabi Sulaiman menggunakan kekuasaan / kekuatan dari Bismillah ini untuk kerajaannya }
Jadi, Al Naml ditempatkan sebagai 9 ke tiga , (9, 18, 27) atau 9 x 3 = 27.
Bahkan jika kita mengalikan nomer Surah dengan nomer ayat kita mendapat 27 x 30 =
810 = 8 + 1 + 0 = 9.
Lagi lagi kita diberi tahu bahwa ini adalah tahap terakhir.
Kamu mencari Bismillah, carilah lagi, namun ingatlah selalu nomor / angka 3.
Tiga adalah angka nilai huruf Arabic Jeem ( ). Jeem tidak terdapat dalam ayat ini. Jadi menunjuk kepada apakah angka 3 ini?
Terdapat hanya dua huruf yang terjadi 3 kali dalam Bismillah.
Mereka itu adalah Alif ( ) dan Meem ( ).
Huruf pertama dalam Nama Allah adalah Alif ( ).
Huruf pertama dalam nama Muhammad adalah Meem ( ).
Nilai angka Alif ( ) adalah 1 dan nilai angka Meem ( ) adalah 40.
Jika kita mengalikan nilai angka Alif dan Meem dengan angka dari kejadian (munculnya) mereka berturut dalam ayat Bismillah kita mendapatkan berikut ini:
Untuk Alif 1 x 3 = 3
Untuk Meem 40 x 3 = 120 = (1 + 2 + 0) = 3
RAHASIA PERTAMA BISMILLAH
Maka perkiraan pertama untuk mencari 3 kejadian/kemunculan adalah benar.
Perhitungan di atas membenarkan hal itu.
Itu tidaklah cukup bagi Allah untuk memberi kita Kalimat Pertama La ilaha ill Allah
Muhammadur Rasul Allah.
Dia memberi isyarat lagi disini, itu adalah ketika seseorang membaca ayat Bismillah, La ilaha ill Allah Muhammadur Rasul Allah secara otomatis disebutkan oleh yang membacanya tanpa diketahui olehnya.
Kalimat pertama ini juga dikenal sebagai Kalima Tayyab (Kesucian).
Adalah pembacaan Kalimah Tayyab inilah yang mensucikan spiritual sang Muslim.
Semua Utusan ( )Allah tahu bahwa Muhammad akan dikirim oleh Allah sebagai
Penutup semua Rasul ( ).
Ini adalah alasan lainnya mengapa ayat Bismillah diberikan kepada semua Rasul Allah
dan ummatnya sejak Adam ( ) sampai Isa ( ).
Para Rasul Allah mengetahui rahasia tersembunyi dalam Bismillah.
Ketika para Utusan ummat terdahulu meninggalkan mereka, Bismillah diambil kembali
dari mereka.
Ummat Muslim masih mempertahankan ayat ini karena mereka telah menerima bentuk
dzahir (nampak) dari Kalimat pertama .
Para Ummat lainnya itu tidak menerima Kalimat pertama dalam bentuk nampak/
dzahirnya.
Di dalam Kalimat, kata kata adalah terungkap, sangat jelas, tak pelak lagi.
Disini kata kata itu tersembunyi atau Batin.
Ketika kita membaca Bismillah dengan keimanan penuh, Allah memberi kita karunia
pertama karena telah membaca Bismillah, plus hadiah karena mengatakan Kalimat (Syahadat) Pertama tiga kali ditambahkan kepada karunia tadi. Allah sangat murah hati kepada ciptaan Nya.Muhammad meninggalkan kepada kita sebuah kunci.
Jika kita memperhatikan huruf yang membentuk tulisan Rasul Allah kepada kepala
negara di sekitarnya agar mereka memeluk Islam, tulisan itu dimulai dengan Bismillah Hir Rahman Nir Raheem Muhammadur Rasool Allah.
Itu adalah kunci bahwa Kalimat (syahadat) pertama tersembunyi di dalam ayat Bismillah. Bagian pertama dari Kalimat adalah tersembunyi,
Karena Allah tidak dapat terlihat di dunia ini.
Bagian kedua nampak karena itu adalah fakta sejarah bahwa Muhammad Utusan Allah
datang ke dunia ini dan meninggalkan bagi kita Muslims Keajaiban al Quran.
Hadits berikut ini juga menegaskan bahwa Muslims dianugerahi lebih dari sekali
meskipun kebanyakan dari kita tidak mengetahui mengapa.
Utusan Allah mengatakan,
"Umurmu (keberadaanmu) dibanding dengan ummat sebelumnya, adalah seperti jangka
waktu antara shalat Asr dan Maghrib.
Ummat (kitab) Taurat dikaruniai Taurat dan mereka melaksanakan (isi) kitab itu sampai tengah hari dan mereka tidak dapat melanjutkannya. Dan mereka dikaruniai (hadiah sama dengan) satu Qirat masing masing.
Kemudian ummat Injil dikaruniai Injil dan mereka melaksanakannya sampai shalat Asr
dan mereka tidak dapat melanjutkannya, maka mereka dianugerahi (hadiah sama dengan ) satu Qirat masing masing.
Kemudian kalian dikaruniai al Quran dan kamu melaksanakannya sampai maghrib
(matahari terbenam), maka kamu masing masing mendapatkan (sebuah hadiah) yang sama
dengan dua Qirat.
Atas hal itu, para ahli Kitab mengatakan, 'Para Muslim ini melakukan kerja lebih sedikit dibanding kami, tapi mereka mendapat hadiah lebih besar.' Allah berkata (kepada mereka) :
‘Apakah Aku menganiaya kalian dalam hal hak hak kalian?' Mereka menjawab, "Tidak."
Kemudian Allah berkata, “Itu adalah barakah Ku yang Aku karuniakan kepada siapapun yang Aku kehendaki. "
[Sahih Bukhari]
Tak seorangpun memandang kepada hal yang jelas, bila mencari kunci (atas sebuah rahasia). Kebanyakan jawaban memelototi wajah kita. Semoga Allah membimbing kita.
RAHASIA KEDUA BISMILLAH
Dengan berakhirnya dan selesainya pengiriman para Utusan, Muhammad dan ummatnya
telah dianugerahi dengan (boleh) menyimpan ayat ini sampai dengan Hari Akhir.
Mengapa?
Bismillah adalah Kunci Ke Surga.
Apakah Muhammad telah menemui semua Utusan ( )Allah terdahulu di Langit
ketika Malam Miraaj (Naik Ke Langit)? Dia melakukan itu.
Mereka semua memiliki Kunci ke Surga. Mereka semua memiliki ayat Bismillah.
Disebutkan dalam sebuah Hadits Utusan Allah mengatakan dia telah melihat empat
sungai di surga dan sumber dari tiga sungai adalah tiga Meems ( ) dalam Bismillah, dan sumber satu sungai (lainnya) adalah huruf Ha ( ) dalam nama AllaH .
Nama Muhammad memiliki dua Meems yang nampak.
Meem pertama adalah tunggal.
Meem kedua disebutkan dua kali, pertama sebagai huruf tanpa huruf hidup (vowel atau
aksen) dan kemudian dengan huruf hidup yang dikaitkan dengan huruf itu.
Ini diisyaratkan oleh Shaddah (w) di atas Meem kedua dalam nama Muhammad .
Dalam penulisan dan penghitungan hanya dua Meems yang nampak atau dihitung.
Meem ketiga atau yang tersembunyi hanya terasa dalam pengucapan. Dari sini lah
penekanan pada Zikr (atau penyebutan Nama Allah atau mengirimkan shalawat bagi Muhammad lagi dan sekali lagi) di dalam al Quran.
Dengan Zikr, Allah membangunkan potensi tersembunyi dari abdi Nya itu.
Tiga Meems ini dalam nama Muhammad , darinya dua nampak dan ketiga
tersembunyi, adalah cermin dari tiga Meems dalam Bismillah.
Allah menyuruh kita dalam al Quran untuk mencari tanda tanda.
HIKMAH AL QURAN
2 Kami menurunkan itu sebagai al Quran berbahasa Arab agar supaya kamu dapat mempelajari hikmah.
[al Quran: Yusuf Surat 12]
Perhatikan ayat di atas tadi al Quran Arab agar supaya kamu belajar hikmah.
7 Sesungguhnya di dalam Yusuf dan saudara saudaranya terdapat tanda tanda bagi para Pencari (Kebenaran)
[Quran: Yusuf Surat 12]
Perhatikan nama Surat, Yusuf ( ).
Apa yang pertama muncul dalam pikiran ketika nama Yusuf ( )Rasul Allah disebutkan.
Wajahnya yang tampan yang Allah karuniakan kepadanya.
Kemejanya yang warna warni.
Dilemparkan ke dasar sumur dan dijual sebagai budak.
Menjaga dirinya tetap suci dari rayuan.
Terpenjara untuk waktu tertentu.
Dibebaskan (dari penjara) dan dikukuhkan (diangkat) sebagai pejabat dihadapan
penguasa.
Bakatnya untuk mentamsilkan arti mimpi.
Apakah hikmah yang disebutkan dalam ayat 2, dan bagaimana kita menghubungkannya dengan tanda tanda yang disebutkan dalam ayat 7? Yusuf ( ) tampan untuk dipandang.
Begitu juga al Qurani bahasa Arab adalah sebuah Pesan yang nampak (visual) jika kita siap untuk mencari Pesan Pesan. Kemejanya berwarna warni, dan itu digunakan untuk menyembuhkan kebutaan ayahnya (Yaqub ( )).
Kita orang Muslims memandang dengan mata buta kepada Pesan nampak (visual) dan
spiritual al Quran dan hanya mengambil Pesan tersurat saja.
Namun al Quran adalah sebuah Penyembuh dan Rahmat untuk mereka yang beriman.
Yusuf ( ) dilemparkan ke dalam dasar sumur dan dijual sebagai budak belian. Kita
terkubur di dalam raga kita dan kita menjadi budak dari ide kita yang kaku (yang kita definisikan sendiri).
Kita tidak memandang al Quran dengan pikiran terbuka.
Yusuf ( ) menjaga dirinya tetap murni dari bujukan/rayuan, kita kalah oleh rayuan dan pujukan, baik secara fisik atau spiritual dan menjadi tidak lagi suci. Kita tidak dapat menjaga jantung (kalbu) kita tetap bersih.
Yusuf ( ) terpenjara untuk waktu tertentu dan kemudian dibebaskan dan ditetapkan /
diangkat sebagai pejabat mulia dihadapan penguasa.
Kita menjadi tawanan diri kasar (Nafs) kita dan syaitan, yang darinya kita harus
membebaskan diri kita sendiri, (agar) dan mendapatkan tempat terhormat yang menjadi hak kita di hadapan / hadhirat Allah.
Allah sangat pengampun. Yusuf ( ) memiliki anugerah dari Allah mentafsir mimpi.
Kita semua memiliki sebuah kualitas khusus yang dianugerahkan Allah bagi kita. Kita
harus mencari tahu apa bakat kita yang tertinggi potensinya dan menggunakan itu untuk
kebaikan sesama makluq.
BISMILLAH KUNCI KE SURGA
Kunci ke surga ditempatkan di ayat pertama sekali dalam al Quran dan kita tetap saja luput perhatian terhadapnya dari waktu ke waktu.
Beberapa pembaca akan mengatakan bahwa noktah dan aksen bukanlah bagian dari bahasa
Arab (al Qur’an) aslinya. Itu memang benar.
Noktah dan aksen (dialek) diperkenalkan oleh Khalifah Usman Ghani (ra). Dia adalah
salah satu shahabat Muhammad . Para Shahabat Allah secara spiritual tercerahkan oleh
kedekatan mereka kepada Nabi s.a.w..
Usman Ghani (ra) tahu betul apa yang dia kerjakan.
Dengan menambahkan noktah dan aksen, dia memperlihatkan beberapa rahasia bagi
mereka yang memiliki pandangan (mata).
Hanya mereka itulah yang akan melihat Pesan tersembunyi yang dibimbing Allah.
Alasan jelas untuk menambahkan aksen dan noktah adalah sedemikian hingga setiap
orang, di manapun berada di dunia ini dapat mengenali huruf dan membaca al Quran
sebagaimana dia harusnya dibaca dengan ucapan yang benar.
Ini adalah tekanan utama dalam masa kini.
Bagaimana menyebutkan kata Arab secara benar, belum lagi tentang pemahaman
tentang makna spiritual dari apa yang kita baca.
Huruf yang membentuk kata kata adalah indikasi yang nampak dari sebuah pesan.
Akhirnya ketika membaca al Quran, huruf yang tersembunyi akan menjadi muncul.
Setelah mengenali Alif - Allah adalah Sang Pencipta kita melalui tanda tanda dari makhluq Nya. Kemudian mengenali Meem - Muhammad adalah Rasul Allah .
Tahap terakhir adalah untuk mengenali Ba yang adalah diri kita sendiri.
Semua ini hadir di dalam ayat Bismillah. Kita perlu mengenali diri kita sendiri. Itu bukan karena Allah memerlukan shalat kita. Itu bukan karena Muhammad akan mendapatkan keuntungan dari doa (shalawat) kita . Bahkan sebaliknya, kita memerlukan shafa’at Nabi Muhammad pada Hari Pengadilan. Kita harus mengenali diri kita sendiri karena kita berhutang itu kepada diri kita sendiri dan bukan untuk siapapun lainnya. Kita telah dikirim oleh Allah sebagai Khalifah (wakil) Nya. Kita harus mencoba keras untuk mendapatkan posisi itu dihadapan Sang Maha Pengatur
(Rabb) kita. Hanya Allah Maha Tahu yang terbaik.
Darood (Bderakah) dan Salaam (Damai) bagi Muhammad, Kaum Kerabat nya, dan Shahabat nya
Khalid M. Malik
NAMA ALLAH
YANG DIAWALI DENGAN HURUF BA
BISMILLAH HIR RAHMAN NIR RAHEEM
Al Baais – Maha Menghidupkan Kembali (The Resurrector)
Al Baaqee – Maha Lestari (The Everlasting)
Al Barree – Maha Perubah (The Evolver)
Al Baasit – Maha Pengembang (The Expander)
Al Baatin – Maha Tersembunyi (The Hidden)
Al Badee – Maha Penemu (The Originator)
Al Barr – Maha Sumber Kebaikan (The Source of Goodness)
Al Baseer – Maha Melihat (The Seeing)
Al Burhaan – Maha Bukti (The Evident)
Darood (Barfokah) dan Salaam (Damai) bagi Muhammad, kaum Kerabat nya, dan Shahabat nya.
Naqshbandi Muhibeen - Bahasa Hurof BA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar